Hai semuanyaaa… aku comeback nih. Aku
bawa kisah tentang Nabi Akhir Zaman Rasulullah SAW nih. Ayo yang pengen lebih
mengenal Nabi Muhammad, ini dia sejarah Nabi Muhammad SAW
SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW
Dikala manusia masih sangat rendah
peradabannya, adalah bangsa Arab yang amat sangat dalam kerusakan moralnya.
Itulah sebabnya Allah menjadikan seorang nabi akhiruz zaman dari kalangan
bangsa Arab. Saat itulah lahir dari keluarga yang sangat sederhana, seorang
bayi yang kelak akan membawa kemajuan peradaban manusia makhluk yang mempunyai
akal dan pikiran. Bayi itu yatim, bapanya yang bernama Abdullah telah meninggal
dunia kurang lebih 3 bulan sebelum dia dilahirkan. Atas kelahiran bayi itu
disambut oleh kakeknya yang bernama Muththalib dengan penuh kasih sayang dan
kemudian bayi itu dibawanya ke kaki ka’bah. Di tempat suci inilah bayi itu
diberi nama Muhammad, satu nama yang belum pernah ada sebelumnya menurut
penelitian para ahli. Kelahiran Nabi Muhammad SAW pada tanggal 12 Rabiul awal
tahun gajah bertepatan dengan tanggal 20 Aptil tahun 571 Masehi.
Tahun kelahiran beliau disebut tahun
gajah, karena pada waktu negeri Makkah kedatangan tentara pasukan yang berkendaraan
gajah. Adalah seorang Najasyi pemeluk agama Nasrani (kristen) telah selesai
membangun gereja di negeri Shan’a ibukota negeri Yaman. Setelah itu, bermaksud
hendak meruntuhkan Ka’bah, agar tiada lagi manusia yang berziarah ke Ka’bah
rumah Allah itudan supaya pindah saja ke gereja yang baru dibangunnya itu.
Kemudian raja mengirim pasukan yang berkendaraan gajah dibawah pimpinan Abraha
untuk menghancurkan Ka’bah. Pembesar-pembesar Makkah, seperti Abdul Muthalib
dan lainnya merasa tidak mampu lagi melawannya, karena pasukan Abraha sangat
kuat dan peralatan senjata yang cukup lengkap. Oleh sebab itu, mereka hanya
bisa berdoa dan berserah saja kepada Tuhan yang memiliki Ka’bah dan mereka pun
meninggalkan kota Makkah mencari perlindungan masing-masing.
Ketika pasukan itu hendak meruntuhkan
Ka’bah, maka Allah mengutus burung Ababil untuk menghancurkan pasukan itu
dengan melempari kerikil-kerikil batu, sehingga mereka bagai daun dimakan ulat.
Hal tersebut difirmankan Allah dalam Al-Qur’an pada surah Al-Fil.
Demikianlah salah satu tanda bukti
bahwa Allah maha kuasa, dengan kekuasaanNya sangat mudah sekali untuk
membinasakan manusia yang durhaka itu, walaupun hanya dengan lantaran binatang
yang barupa burung.
Sudah
menjadi adat kebiasaan orang-orang Makkah di zaman itu, setiap bayi dicarikan
orang dari pegununganbuntuk mengasuh dan memeliharanya, karna dari kota Makkah
hawanya tidak cocok untuk bayi. Maka bayi Muhammad SAW dicarikan orang dari
pegunungan untuk menetekinya dan dipilihkan orang yang berketurunan baik agar
berpengaruh pada bayinya. Saat itulah seorang perempuan suku Badwi Halimatus
Sa’diyah namanya datang kepeda Siti Aminah ibu Nabi Muhammad SAW menawarkan
dirinya untuk merawat Muhammad SAW. Atas persetujuan semua keluarga, maka
diserahkanlah bayi Muhammad SAW itu kepada Halimatus Sa’diyah. Setelah mendapat
bayi Muhammad SAW, ia benar-benar dapat merasakan perubahan nasib hidupnya.
Kalau sebelum itu ia selalu menemui hidup serba susah, binatang ternaknya
kurus-kurus lagi perekonomiannya lemah, sehingga kesusahan yang merundung
membuat dirinya kurus. Sedang anak kandungnya sendiri sering menangis karena
kalaparan dan kekurangan air susu.
Atas pertolongan Allah jugalah setelah bayi Muhammad SAW tinggal bersamanya,
binatang ternaknya menjadi gemuk-gemuk dan berkembang biak serta tanamannya
yang tumbuh subur. Maka kini hidupnya menjadi makmur, air susunya banyak,
sehingga anaknya tidak kelaparan lagi dan Halimah pun kembali gemuk dan sehat.
Saat itulah Halimah dapat merasakan bahwa dirinya mendapat rahmat dari Allah
lantaran bayi Muhammad SAW yang penuh keberkahan itu. Halimah sangat sayang
kepada Muhammad SAW sebagaimana ia menyayangi anaknya sendiri. Setelah ternyata
demikian, yang mulanya Halimatus Sa’diyah dijanjikan hanya 2 tahun saja
mengasuh Muhammad SAW, ia merasa bahwa dua tahun itu hanya sekejap mata saja.
Maka, setelah habis waktu yang dijanjikan itu ia datang kepada Siti Aminah
untuk minta tambah dua tahun lagi. Dan setelah disepakati, maka Siti Aminah
menyerahkan bayi Muhammad SAW kepada Halimah untuk diasuh selama 2 tahun
lagi. Maka selama 4 tahun itulah
Muhammad Saw diasuh dan dibesarkan oleh Halimatus Sa’diyah. Halimatus Sa’diyah
terpaksa menyerahkan Muhammad SAW setelah habis masa perjanjiannya. Sedang Siti
Aminah pun juga sudah ingin cepat-cepat mengasuh anaknya di rumah. Maka kini
Nabi Muhammad SAW yang baru berumur 5 tahun diasuh oleh ibunya sendiri yaitu
Siti Aminah.
Setahun kemudian genap enam tahun
usia Nabi Muhammad SAW, saat beliau diajak oleh ibunya pergi ke Madinah untuk
diperkenalkan kepada keluarga neneknya Bani Najjar yang sekaligus berziarah
kepusara ayahnya dikuburkan. Disebuah rumah ditunjukkan kepada Nabi Muhammad
SAW dan dengan nada menunjukkan perasaan pil dan terharu yang menghimpun segala
kesedihan diceritakan ketika ayahnya pulang berdagang dari negri Syam, sampai
disitu telah jatuh sakit dan dirawat dirumah itu sampai datang ajalnya.
Demikianlah Siti Aminah menceritakan kepada anaknya tentang peristiwa masa
lalunya yang tidak dapat dilupakan selama hidupnya. Rupanya hal itu membawa
Nabi Muhammad SAW kepada keharuan juga, sehingga setelah beliau diangkat
menjadi Rasul dan setelah hijrah ke Madinah peristiwa itu selalu
disebut-sebutnya.
Satu bulan beliau tinggal di Madinah
bersama ibunya, kemudian kembali ke Makkah. Dalam perjalanan mereka ke Makkah,
baru sampai disebuah kampung yang bernama Abwa’, mendadak Siti Aminah yaitu ibu
Nabi Muhammad SAW jatuh sakit sehingga wafat disitu juga. Betapakah bertambah
kesedihannya dikala itu, beliau yang baru beberapa hari saja mendengar berita
duka cita, ketika beliau masih di dalam kandungan ibunya telah ditinggal
ayahnya pulang ke Rahmatullah. Nabi Muhammad SAW menjadi sedih mengenang
nasibnya yang masih berusia 6 tahun sudah tiada ayah dan ibu, maka jadilah
beliau bocah yatim piatu. Setelah
pemakaman ibunya sudah selesai, beliaupun meninggalkan kampung itu,
meneruskan perjalanannya menuju Makkah bersama-sama dengan kakeknya yaitu Abdul
Muthalib.
Sejak itulah Nabi Muhammad SAW diasuh
sendiri oleh kakek dari ayahnya, dan kakeknya yang bernama Abdul Muthalib itu
sangat sayang sekali kepada beliau Nabi Muhammad SAW. Dimana ketika Nabi
dilahirkan, bukan main senang dan gembiranya Abdul Muthalib itu. Sehingga ia
sendiri yang memberinya nama “Muhammad” yang artinya “orang yang terpuji”.
Kira-kira dua tahun Abdul Muthalib mengasuh
Nabi Muhammad SAW, kemudian meninggal dnia. Meninggalnya Abdul Muthalib itu
bukan saja merupakan keedihan Nabi Muhammad SAW saja bahkan semua penduduk
Makkah seperti itu kesedihannya. Karna semua penduduk Makkah kehilangan seorang
pemimpin yang cerdas, bijaksana, berani dan kesatriya, sehingga bagi mereka
sangat sulit mencari penggantinya. Disaat itulah Nabi Muhammad SAW diasuh oleh
pamannya yang bernama Abu Thalib.
Abu Thalib yang mengasuh Nabi Muhammad
SAW adalah seorang yang kurang mampu dalam perekonomiannya, lagi pula banyak
anaknya. Kesayangan Abu Thalib kepada Nabi Muhammad melebihi kesayangannya
kepada anaknya sendiri. Karena dari rasa sayangnya , kemana saja Nabi Muhammad
SAW pergi, sering diikuti oleh AbuThalib
Setelah beliau menginjak dewasa,
mulailah berusaha sendiri dalam perdagangan. Pada waktu itu siapa saja pasti
mengenal Nabi Muhammad SAW adalah seorang pemuda yang jujur, maka itulah
Khadijah seorang janda yang kaya telah mempercayakan kepada beliau. Selama
beliau mendagangkan barang-barangnya Khadijah , semakinlah kepopuleran
kejujuran itu, bukan saja di negeri Makkah bahkan sampai terkenal ke negeri
Syam dan lainnya. Maka itulah Khadijah menaruh hati dan ingin mengambil Nabi
Muhammad SAW sebagai suami. Rupanya keluarga Nabi Muhammad SAW menyetujui, maka
diterimalah lamaran itu dan akhirnya beliau melangsungkan pernikahan dengan
Khadijah yang sudah berumur 40 tahun, sedang Nabi Muhammad SAW masih berumur 25
tahun. Atas perkawinan beliau yang tidak sebanding umurnya itu, kita bisa
bayangkan, karena Khadijah yang cantik itu masih Nampak muda lagi pula budi
pekertinya sangat mulia.
Setelah beliau berumur 40 tahun,
beliau di gua Hira’ sedang memikirkan jalan keluar untuk memperbaiki kaumnya
yang bodoh tu, saat itu tepat pada malam ketujuh belas bulan Ramadhan atau
tanggal 6 Agustus tahun 610 Masehi, tiba-tiba datang seorang laki-laki yang
dikenal memeluknya dengan erat seraya berkata sebagaimana yang tercantum dalam
surah Al-Alaq 1-5. Surah Al-Alaq 1-5 tersebut merupakan wahyu pertama yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan saat penobatan beliau menjadi utusan
Allah kepada seluruh manusia untuk menyampaikan risalah Allah.
Adalah Isra’ dan Mi’raj Nabi itu
merupakan satu mu’jizat yang luar biasa terdapat pada Nabi Muhammad SAW dengan
izin Allah. Sebelum Nabi Muhammad di Isra’ kan, lebih dahulu Nabi Muhammad SAW
di operasi oleh Malaikat Jibril, yaitu dada nya dibedah dikeluarkannya
kotoran-kotoran tempat bersarang syaithan, hatinya dicucui dengan air Zam-zam
serta diisi dengan keimanan dan hikmah, kemudian dipertemukan kembali seperti
semula. Setelah itu Nabi Muhammad SAW diberi kendaraan yang bernama Buraq.
Dinamakan Buraq karna cepat perjalanannya bagaikan kilat, bergerak selangkah
saja sudah lenyap dari pandangan mata.
Pada peristiwa tersebutlah Nabi Muhammad
mendapat perintah yang sangat mulia dari Allah SWT yaitu melaksanakan shalat 5
waktu. . Setelah mendapat perintah tersebut, kembalilah beliau ke dunia
ditempat dimana semula beliau di Mi’rajkan yaitu di Masjidil Aqsga, disana
Buraq kendaraan yang dipakai kendaaan waktu Isra’nya sedang menunggu. Dengan
mengendarai Buraq itu lagi beliau kembali dan tibadi Makkah hari telah Shubuh.
Dengan turunnya Surat An-Nasr,
terasalah oleh Nabi Muhammad SAW bahwa tugasnya sudah hampir selesai. Karena
itu beliau berniat hendak melakukan Hajji wada’ (penghabisan). Maka pada tahun
10 Hijriyah, keluarlah beliau beserta 100.000 kaum muslimin untuk melakukan
Hajji wada’ itu. Dan ketika beliau dipadang Arafah turun wahyu yang terakhir
dari Allah, sebagaimana yang tersebut dalam surah Al-Maidah ayat 3
Ayat tersebut menjelaskan bahwa islam
sudah sempurna dan tidak ada lagi wahyu yang akan turun, karna sebentar lagi
Rasulullah SAW akan dipanggil kehadirat Allah SWT. Sejak itulah beliau sering
kali menderita sakit kepala dan demam, sembuh sebentar kemudian sakit lagi,
begitulah yang tejadi pada beliau hingga sampai datang ajal beliau.
Semoga bermanfaat. See you at the next
pos
Tidak ada komentar:
Posting Komentar